Skip to main content

Tentang Blog-blog yang Sering Saya Kunjungi




Selain membaca, menulis, menjadi istri dan meng-unfriend teman-teman facebook yang tidak dikenal, akhir-akhir ini saya juga gemar melakukan blogwalking. Mengingat blog teman yang masih saya ingat cuma WarungKopi Kothok milik Kang Anu dan aghasenja milik Mbak Atha -yang sesekali muncul di permukaan timeline, maka saya lebih memfokuskan diri untuk membiak-biak blog-blog para penulis ternama.

Sebetulnya ada beberapa blog teman yang pernah saya buka, namun karena lebih sering vakum, lebih mudah bagi saya untuk lupa membukanya. Salah satu contohnya blog milik M. Affandi dengan nama menggelitik kulistroom yang mungkin saat ini sudah berkarat karena jarang disetrum, lalu ada blog bela-indonesia.blogspot.com milik bela jannahti yang mudah diingat oleh orang Indonesia. Blog milik Uswahdani yang jujur saya lupa namanya karena hampir tidak pernah dishare pun dipajang di profil sosmed miliknya. Ada juga rizalnamanya.blogspot.com yang baru saja berusaha keras saya ingat demi bisa saya tulis di sini. Terakhir yang berhasil saya ingat adalah blog milik Adnan yang lagi-lagi saya lupa namanya karena hampir 2 tahun tak pernah lagi membukannya, sepertinya Adnan sendiri pun tak ingat dia punya blog.

Begitu ingatan minim mengenai blog teman-teman. Misal, Putri Nurwita dan Milla H. Zahra lebih senang menulis di blog ketimbang menyimpannya di laci memori, pastilah saya akan dengan senang hati berlangganan.

Karena banyak dari teman saya beralih menulis praktis di sosial media sejagad umat: facebook, maka saya jadi gemar berselingkuh dengan blog-blog yang lebih aktif. Berikut akan saya share blog-blog yang sejauh ini menyuplai asupan gizi untuk kelancaran hidup saya.


Meski saya sendiri ragu apakah medium.com itu terkategori sebagai blog atau sosial media bergenre blog tapi ya anggap saja sama. Apalagi blog Aan sudah tidak lagi berdenyut karena si empunya lebih sibuk di medium. Dari tulisan-tulisan yang ia posting, saya kerap menemukan referensi penulis baru, blog baru dan cara pandang yang baru. Dari situlah saya menemukan blog Sonder ketemu/Sonder Mendarat milik Dea-anugerah dan Agraria Folks milik Sabda Armandio Arif. Saya juga terbantu informasi mengenai terjemahan cerpen Edgar Keret oleh beberapa rekan penulis, yang meski beberapa dari yang ia sebutkan, sudah pernah saya baca. Sejauh ini tulisan Aan Mansyur selalu nyaman untuk dikonsumsi disegala waktu dan sedikit banyak membentuk cara saya menulis.



Meski berisi banyak info mengenai buku teranyar dan jadwal acara-acara beliau tapi Eka Kurniawan bisa dikatakan cukup aktif mengisi blog. Saya tak ingin ketinggalan mengintip kegiatan orang yang tengah menjadi sorotan teratas di dunia literasi Indonesia ini. Saya suka tulisan dia yang berjudul ‘Tips Bahagia untuk Menulis’ dan ‘Perempuan yang Suka Uring-Uringan, Barangkali akan Menderita oleh Amarahnya Sendiri.’ Yang ke dua itu lebih seperti nasihat kepada seseorang. Bukan, bukan saya lho!



Blog ini milik Bernard Batubara. Dan alasan pertama mengapa saya kerap menelusurinya adalah nama Bisikanbusuk yang cukup mengusik. Karena aneh makanya saya jadi terngiang, karena terngiang makanya saya membukanya. Bernard sering memposting buku-buku yang berhasil ia rampungkan, sesekali menerjemahkan cerpen dari penulis asing. Hal semacam itu cukup membantu dan memberi referensi bacaan kepada fakir buku seperti saya.

4.    zenhabits.net

Blog milik Leo Babauta ini sudah menjadi langganan tetap saya selama 5 tahun terakhir. Dulu sewaktu masih bekerja, tak satu artikel pun terlewat karena saya berlangganan gratis melalui email. Kini karena saya harus mengakses email via Hp maka saya hanya memilih judul-judul yang sekiranya perlu untuk dibaca. Isinya lebih kepada kontrol diri dan segala hal simple yang berhubungan dengan diri. Blog ini masuk menjadi salah satu best blog versi majalah time (tahun berapanya saya lupa). Meski tersendat-sendat, tapi saya masih aktif untuk berselancar di dalamnya.


Dulu saya sering sekali mencari-cari blog travel, selain trinity, blog satu ini isinya cukup menarik. Cuma saya semakin jarang membukannya karena lebih asyik dengan blog berbahasa indonesia, makanya saya menempatkannya di urutan akhir. Barusan saya coba akses juga tidak kesampaian. Positif thingking saja, mungkin sedang ada perbaikan.


Meski isinya biasa saja tapi entah mengapa setiap kali berselancar di dunia maya, blog inilah yang pertama kali saya buka, saya akan membiarkannya terus terbuka sembari mengerjakan hal lain seperti, facebookan, twitteran, buka email, menelusuri blok lain dan membenamkan diri di ms.word. Rasanya senang dan tenang ketika membiarkanya menempati salah satu jendela mozila saya.  Terima kasih juga untuk pemiliknya karena telah memberikan ruang untuk tulisan ini dimuat.

Blog-blog yang telah tersebut menempati status langganan, di luar itu tentu banyak blog-blog lain yang sesekali saya kunjungi seperti ; ayuutami.com, deelestari.com, agustinuswibowo.com, dll. Blogwalking bagi saya menjadi semacam refresing, sehingga apa-apa yang saya pilih adalah apa-apa yang membuat saya nyaman ketika membacanya.

Comments

Popular posts from this blog

China Diserang Pneumonia, Indonesia Tak Perlu Panik!

Unsplash.com/Diana Polekhina Pasca membaik dari Covid 19, publik kembali dikhawatirkan dengan berita munculnya wabah baru Pneumonia. Entah kebetulan atau bukan tapi wabah ini lagi-lagi datang dari negara tempat bermulanya Covid 19 yaitu China. Kasus pneumonia ini pertama dilaporkan pada 13 november 2023 lalu. Global times menyebut rumah sakit anak di China sudah kewalahan menerima pasien yang berjumlah rata-rata mencapai 9378 setiap harinya. WHO sendiri mengaku memantau mengenai peningkatan pneumonia yang sedang terjadi di China.  Prof Francois Balloux dari University College London menyebut adanya istilah hutang imunitas. Lockdown yang terjadi ketika covid 19 memicu fenomena keluarnya gelombang infeksi pernapasan. China sendiri diketahui melakukan lockdown lebih lama dibanding dengan negara-negara lain sehingga potensi terpaparnya akan lebih besar. Menanggapi fenomena yang tejadi di negaranya, Mi Feng selaku Komini Kesehatan Nasional menyampaikan bahwa pihaknya telah mengupayakan bebe

Jurus Anti Rugi Hidup di Era Digital!

      Sumber : Doc.Pribadi/irerosanaullail   Rugi banget kalau kita hidup di era digital dengan segala kemajuan dan kemudahan dalam berbagai hal tapi kita malah memilih rebahan di rumah dan menjadi penonton serta penikmat dari buah kemajuan tersebut. Kenapa tidak mencoba mengambil peran dan memaksimalkan diri di era ini?! Mulai berbisnis contohnya. Era digital bisa dibilang sangat ramah kepada para pebisnis. Maraknya sosial media serta keberadaan aneka marketplace memudahkan para pelaku bisnis pemula untuk memasarkan produk-produknya. Tentunya kesempatan ini amat sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Salah satu bisnis yang cukup diminati di era digital adalah kuliner. Bisnis kuliner digadang-gadang tidak akan pernah mati. 271 juta jiwa penduduk Indonesia butuh makan untuk melanjutkan hidup. Itulah salah satu alasan mengapa bisnis kuliner akan senantiasa panjang umur. So , tidak ada salahnya jika kita juga melirik bisnis ini. Masalahnya adalah, apa yang ingin dijual? Di sin

100 Blogger dan Sejuta Optimisme dalam Anniversary ke 9th Bloggercrony

  dokpri/irerosana “Hiduplah seolah-olah kamu akan mati besok. Belajarlah seolah-olah kamu hidup selamanya.” Itulah quotes yang menjadi pecutan saya untuk terus mengembangkan diri khususnya di dunia tulis menulis. Menjadi seorang blogger memang dituntut untuk terus belajar dan belajar karena itulah salah satu amunisi yang bisa kita pakai untuk bisa terus menulis. Belajar tidak melulu harus di depan buku dan laptop. Berinteraksi dan berkumpul antar sesama blogger pun bisa menjadi jalan untuk menambah ilmu. Keyakinan itulah yang saya bawa ketika hadir pada perayaan 9 tahun Bloggercrony yang diadakan di Carro Indonesia Pondok Indah. Saya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjalin relasi serta menimba ilmu dengan bertemu kurang lebih 100 blogger dari berbagai daerah di Indonesia. Usia saya di Bloggercrony memang masih seumur jagung, baru beberapa bulan bergabung dan bahkan belum genap setahun. Ibarat bayi saya masih belajar untuk merangkak secara tegak. Karena itulah perayaan