Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Perempuan perempuan Redaksi

Mendengar dan mentransformasikan “Dimensi dalam Dimensi” ibarat membuka kotak harta karun kehidupan yang sejauh ini berhasil saya simpan rapat-rapat.   Apa yang bisa saya tulis untuk “Dimensi dalam Dimensi”?   mungkin sebuah pengejawantahan rasa melalui para   “Perempuan Perempuan Redaksi” ini. Tema ini bukan privatisasi bukan pula egoistis.   Hanyalah sekedar pilihan! Ini bukanlah penggusuran aktivasi dan skill kaum lelaki. Bukanlah pula diskriminasi. Banyak juga kok lelaki hebat diredaksi, sebagai contoh katakanlah, b ang Ershad Yanuar. Seseorang yang saya kenal sebagai s atu satunya wartawan Dimensi yang mengalirkan kata melalui darahnya.   Entah mengapa unsur jurnalistik sangat kental terasa dalam setiap tulisan yang beliau buat.   Saya curiga jangan-jangan partikel dalam tubuhn yapun terusun dari huruf dan kata. Hal itu pula - lah yang membuat saya   mengirim pesan singkat untuk beliau ( sekitar 2 atau 3 tahun lalu, saya lupa! ) “ Aku iri dengan darahmu ” . Kata

PROSPEK BISNIS OL PADA KARYAWAN INDUSTRI

Dunia digital atau sering disebut dengan duniaya maya memang mengalami perkembangan yang pesat. Dahulu ketika saya masih duduk di Sekolah Dasar (1999- kebelakang) tak satupun murid di SD saya memiliki Handphone . Dulu yang lebih terkenal adalah telephone rumah, bahkan kami sering mencatat no telephone rumah teman-teman. Herannya saya hafal nomor-nomor tersebut diluar kepala karena saking sedikitnya. Sedikit rasa bangga terbesit karna saya hidup dalam masa peralihan. Saya bisa merasakan langsung dan membandingkan manfaat sebelum dan sesudah adanya perkembangan teknologi.   Keberadaan handphone mulai muncul ketika saya menginjak Sekolah Menengah Pertama (SMP) namun yang punya masih jarang, hanya komunitas tertentu ( anak dari keluarga berada) saja,   itupun bukan tipe canggih seperti smartphone maupun fiture phone yang full MP3, GPS, ANdroid, dengan kamera 8G.   Handphone teman saya ketika itu sejenis NOKIA 2100, NOKIA 3315 yang kala itu sangat nge- tren dan mentereng (ter

PASSPOR PERTAMAKU

141112 Kemarin saya mengurus passport (lebih tepatnya tinggal foto saja) ke Kantor Imigrasi Krapyak .Susah bener deh, mulai dari ijin kerja yang bribet, lokasi kantor yang jauh dan belum lagi saya tak tahu menahu alamat tersebut.  Setelah nyasar dulu ke Manyaran (tujuan asli harusnya ke Krapyak) dan menelusuri jalan2 sempit melewati rumah penduduk, akhirnya sampai juga ke Jalan Siliwangi.  Setelah perlahan-laha saya telusuri sembari membaca tulisan disekeliling akhirnya ketemu juga fiuh... Saya datang 30 menit lebih awal, janjian dengan mb2 yang nomornya saya dapat dari biro saya.  Setelah bertemu dengan embak2 tadi saya disuruh menunggu diruang tunggu. Di dalam ruang tunggu ternyatas sudah penuh orang, dengan celingak celinguk menatap sekitar berharap ada yang saya kenal (pastinya gak kenal semua) akhirnya saya menemukan kursi kosong di deretan nomor 2.  Kembali mata saya mengitari seluruh ruangan karena penasaran. ceritanya itu pertama kalinya saya ke kantor imigrasi, sebelah kiri a

I hate sprue!

It has been 3 days for me not talk with people around. There is sprue in my mouth. I can't eat also, just little with forced of course.   I miss when I can speak loudly , singing , hunting some foods with friend and talking with friends. I realized one thing, that become a dumb is bad. I bring note to everywhere I go then write and show to the people who I want t o talk about.   Felt fortune that nowadays there are so many ways to be happy, even not everything should be t old . We can avoid to speaking directly , we can use BB, SMS, chat and etc. owh I imagined some of my favorite food such bakso, steak, chicken noodle which definitely will hard to eat them all now. It felt like want to revenge to eat them all after healing this pain. I believe everything will gonna be alright after some days later, but I can't wait for that day! It is a misery. I want to finish the pain a soon as possible. That’s why I start to try some sprue medicine such "adem sari"